Makanan Pedas Ibu Hamil Muda

Makanan Pedas Ibu Hamil Muda

Meningkatkan kekebalan tubuh

Di samping efek samping yang kurang nyaman, ternyata beberapa peneliti percaya bahwa makanan pedas bahkan dapat mendukung sistem kekebalan tubuh. Selain itu, makanan pedas berdampak positif pada kesehatan jantung.

Asalkan, makanan pedas tersebut dikonsumsi dalam jumlah wajar oleh ibu hamil.

Bunda ngidam makan sate saat hamil? Makanan asli Indonesia ini memang bisa menggugah selera bila disajikan dalam kondisi panas.

Makan sate saat hamil sebaiknya dikurangi dulu, Bunda. Sebab, sate merupakan makanan yang dibakar dan seringkali menggunakan daging mentah langsung bakar dalam pengolahannya.

Dilansir laman Eating Well, makanan yang dibakar mengalami proses kimia yang disebut non-enzymatic browning. Ada dua jenis non-enzymatic browning, yakni karamelisasi dan reaksi Maillard.

Karamelisasi terjadi ketika karbohidrat atau gula dipanaskan dan air dihilangkan, kemudian diikuti dengan proses yang disebut isomerisasi (ketika suatu senyawa atau makanan diubah menjadi bentuk yang berbeda) dan polimerisasi (menggabungkan molekul, memberikan warna coklat pada makanan dan rasa pedas).

Sedangkan, reaksi Maillard terjadi ketika asam amino dalam makanan bereaksi dengan gula pereduksi saat makanan dimasak. Proses ini juga memberikan rasa yang berbeda, serta warna yang lebih gelap pada makanan tersebut.

Namun, jika makanan yang dimasak sudah melewati titik karamelisasi, makanan tersebut akan menjadi hitam dan hangus. Makanan yang dimasak dalam suhu tinggi kemungkinan besar mengandung bahan kimia akrilamida, heterosiklik (HCA), dan hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).

Lalu apa saja dampak makanan yang dibakar, seperti sate, untuk janin dan ibu hamil?

Simak penjelasan lengkapnya berikut ini ya!

Efek samping makanan pedas bagi ibu hamil

Lantas, apa saja efek samping makanan pedas bagi ibu hamil? Simak ulasannya berikut ini dilansir dari Parents dan Baby Center.

Mengonsumsi makanan pedas saat hamil dapat meningkatkan risiko sakit maag. Kondisi ini disebabkan, karena hormon kehamilan mengendurkan katup antara kerongkongan dan lambung, sehingga asam lambung naik kembali ke kerongkongan.

Sementara, makanan pedas bisa meningkatkan asam lambung sehingga meningkatkan risiko sakit maag yang dialami oleh ibu hamil.

Makanan pedas juga bisa memicu sakit perut atau kondisi perut yang tidak nyaman pada ibu hamil. Sebab, selama kehamilan maka proses pencernaan ibu hamil  melambat.

Kondisi tersebut, dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada perut saat makan makanan tertentu, seperti makanan pedas. Selain gangguan pencernaan, makanan pedas juga bisa memicu diare pada ibu hamil.

Mengonsumsi makanan pedas juga membuat mual kehamilan alias morning sickness semakin parah.

Pengaruh pada Pola Makan

Mengonsumsi makanan pedas dalam jumlah berlebihan bisa memengaruhi pola makan ibu hamil. Terkadang, makanan pedas dapat mengurangi nafsu makan atau menyebabkan ketidaknyamanan yang membuat ibu hamil kurang mendapatkan nutrisi yang diperlukan. Penting untuk menjaga pola makan yang seimbang dan memastikan asupan nutrisi yang mencukupi.

Baca juga: Ngidam saat Hamil, Harus Bagaimana?

Secara umum, ibu hamil boleh makan pedas dalam jumlah moderat jika tidak mengalami gangguan pencernaan atau ketidaknyamanan yang signifikan. Penting untuk memperhatikan reaksi tubuh terhadap makanan pedas dan melakukan penyesuaian jika diperlukan. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang sesuai dengan kondisi kesehatan individu. Selalu utamakan kenyamanan dan kesehatan selama kehamilan, dan pastikan asupan nutrisi yang seimbang untuk mendukung kesehatan ibu dan janin.

Untuk konsultasikan lebih dalam mengenai kesehatan sistem reproduksi, program kehamilan ataupun masalah infertilitas, Anda bisa konsultasikan dengan dokter-dokter kandungan profesional di Morula IVF Indonesia. Klinik fertilitas terbaik di Indonesia ini menawarkan konsultasi kandungan profesional dan komprehensif. Dengan pengalaman lebih dari 26 tahun, Morula IVF memiliki tim dokter spesialis kandungan yang berdedikasi untuk membantu pasangan untuk memiliki buah hati yang sehat. Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menghubungi atau telusuri website resmi Morula IVF untuk menyampaikan pertanyaan maupun konsultasi.

Sumber gambar: Freepik

Tak disangka, jantung pisang memiliki banyak manfaat untuk Mama yang hamil di trimester pertama

Follow Popmama untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Seperti yang kita tahu, buah pisang sangat baik dikonsumsi ibu hamil. Baik ibu dan janin akan mendapat banyak manfaat dari nutrisi yang terkandung dalam buah pisang.

Tapi tahukah Mama bahwa jantung pisang yang biasanya juga dijadikan sebagai bahan masakan ini baik bagi kesehatan khususnya untuk ibu hamil muda?

Ya, mungkin makanan yang satu ini tidak begitu populer, namun mengonsumsi jantung pisang apalagi saat hamil memang membawa manfaat yang melimpah.

Jantung pisang merupakan bagian dari pohon pisang atau bisa juga disebut bunga pisang yang umumnya dikenal sebagai cikal bakal buah. Makanan unik ini bahkan mudah dibuat menjadi beberapa masakan lezat yang berbeda, misalnya bisa dimasak menjadi tumis atau lodeh. Ciri khas jantung pisang, yakni memilki warna merah tua keunguan berdaging putih.

Terkait manfaat jantung pisang, kali ini Popmama.com telah merangkum manfaat jantung pisang untuk ibu hamil muda. Yuk, disimak!

Mengurangi kram perut selama kehamilan

Masa kehamilan bisa jadi masa yang menyenangkan sekaligus berat karena pastinya ibu hamil akan sering merasakan keluhan salah satunya adalah kram perut.

Nah, salah satu cara alami dalam mengurangi kram perut yang biasa terjadi selama masa kehamilan yakni dengan mengonsumsi jantung pisang. Ini bisa membuat Mama menjadi lebih nyaman tentunya.

Jantung pisang memilki kandungan kalium yang cukup tinggi. Kalium dalam jantung pisang berfungsi untuk melepaskan hormon progesteron sehingga membuat aliran darah di sekitar rahim menjadi lebih lancar.

Ketika proses progesteron dilepaskan, hal ini bisa mengurangi aliran darah yang deras di sekitar rahim. Aliran darah yang lancar membantu mengurangi kram pada perut.

Dampak Ibu Hamil Makan Pedas

Makanan pedas dapat menyebabkan sensasi terbakar di perut dan tenggorokan, serta meningkatkan produksi asam lambung. Hal ini dapat mengakibatkan heartburn, refluks asam, dan gangguan lambung. Dalam kehamilan, sistem pencernaan ibu sudah mengalami perubahan, sehingga makanan pedas dapat memperburuk gejala-gejala ini.

Beberapa jenis makanan pedas dapat menyebabkan dehidrasi jika dikonsumsi dalam jumlah besar. Capsaicin, zat aktif dalam cabai, dapat meningkatkan suhu tubuh dan mempengaruhi keseimbangan cairan tubuh. Meskipun dehidrasi bukanlah risiko langsung dari konsumsi makanan pedas, ibu hamil harus memastikan asupan cairan yang cukup untuk mendukung kesehatan yang optimal.

Bolehkah Konsumsi Makanan Pedas Saat Hamil Muda?

Bocah Indonesia adalah klinik kesuburan yang melayani konsultasi hingga tindakan operatif. Bocah Indonesia berada di bawah naungan PT Ibu Daya Lestari. Berada di Lantai 7 Rumah Sakit Primaya, Jl. MH Thamrin No.3, Cikokol, Tangerang, Banten, Indonesia.

Latest posts by Team Content Medis Bocah Indonesia

hamil muda makanan pedas

Kehamilan adalah fase luar biasa yang membawa banyak perubahan, baik secara fisik maupun emosional. Di tengah kebahagiaan menyambut kehidupan baru, banyak ibu hamil yang bertanya-tanya tentang berbagai hal, termasuk keamanan makanan yang mereka konsumsi. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah, “Bolehkah ibu hamil makan pedas?” Pertanyaan ini menuntut perhatian khusus, mengingat perubahan dalam tubuh ibu hamil dan dampak potensial yang mungkin terjadi. Mari kita telusuri lebih dalam mengenai keamanan konsumsi makanan pedas selama kehamilan serta dampaknya pada kehamilan.

Dampak makanan yang dibakar untuk janin dan ibu hamil

Secara umum, penelitian belum ada yang menemukan secara detail dampak ibu hamil muda makan sate atau daging yang dibakar. Namun, sudah banyak studi yang menemukan dampak PAH pada janin, tanpa menjelaskan kaitannya dengan usia kehamilan

Hidrokarbon aromatik polisiklik atau polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH) merupakan jenis bahan kimia di sate bakar yang bisa memicu masalah pada kehamilan. PAH dapat ditemukan di baru bara dan arang.

Memasak makanan dengan suhu tinggi seperti dibakar dapat menghasilkan PAH yang besar, dan beberapa di antaranya diklasifikasikan 'bersifat karsinogenik' bagi manusia. Dilansir laman Washingtonian, dalam penelitian yang diterbitkan di jurnal Nutrition disebutkan bahwa PAH dapat ditranfer dari plasenta ke janin.

"Janin dan bayi yang sedang berkembang secara signifikan lebih sensitif terhadap bahan kimia beracun dibandingkan orang dewasa," kata tim peneliti.

Ilustrasi Sate Bakar/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Ika Rahma

Berikut beberapa dampak makanan yang dibakar pada janin dan ibu hamil:

Mengurangi morning sickness

Gejala umum yang sering terjadi selama kehamilan adalah mual dan muntah di pagi hari. Hampir setiap ibu hamil mengalami morning sickness dan kondisi ini sangat tidak nyaman.

Keluhan mual dan muntah karena morning sickness biasanya dimulai sebelum kehamilan memasuki minggu ke-9 di trimester pertama dan berakhir di trimester kedua. Namun, ada juga ibu hamil yang mengalami mual sepanjang masa kehamilannya.

Hal ini tentunya sangat menggaggu aktivitas sehari-hari karena Mama harus bolak-balik ke kamar mandi. Sayangnya tidak mungkin untuk mencegah hal itu terjadi.

Untungnya, jantung pisang ternyata bisa membantu melawan mual dan muntah yang diakibatkan morning sickness nih, Ma. Mengonsumsi jantung pisang dengan porsi yang cukup akan membantu Mama mengurangi gangguan yang tidak nyaman ini.

Ibu Hamil Boleh Mengonsumsi Makanan Pedas

Kehamilan membuat Bumil perlu lebih selektif dalam memilih makanan atau minuman. Soalnya, segala yang Bumil konsumsi bisa memengaruhi proses tumbuh kembang janin di dalam kandungan.

Namun, makanan pedas tidak termasuk dalam makanan yang perlu Bumil hindari, kok. Bila sebelum hamil Bumil sangat gemar mengonsumsi makanan pedas dan berbumbu tajam, misalnya yang mengandung banyak cabai, lada, atau jahe, saat hamil pun Bumil tidak perlu menghindari makanan ini.

Mengonsumsi makanan pedas saat hamil boleh-boleh saja dan tidak akan membahayakan janin. Jadi, anggapan bahwa makanan pedas bisa menimbulkan keguguran dan menyebabkan kebotakan pada bayi hanyalah mitos yang tidak didukung oleh penelitian maupun bukti klinis.

Kesehatan Ibu Hamil

Meskipun konsumsi makanan pedas tidak secara langsung membahayakan janin, itu bisa berdampak pada kenyamanan ibu hamil. Banyak wanita hamil mengalami heartburn dan gangguan pencernaan, yang bisa diperburuk oleh makanan pedas. Jika ibu hamil merasa tidak nyaman setelah mengonsumsi makanan pedas, sebaiknya mengurangi atau menghindarinya. Menurut Journal of Perinatal Medicine, penting bagi ibu hamil untuk memperhatikan reaksi tubuhnya terhadap berbagai jenis makanan dan menyesuaikannya untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan pencernaan (Smith et al., 2022).